Buku Il Milione, Buku inilah yang mencuatkan namanya. Dari Venesia, Marco polo melanjutkan perjalanannya ke Irak, Iran, Afghanistan, menyusuri Jalur Sutera ke China, dan kembali ke Venesia melalui Indonesia, Sri Lanka, dan India. Semua tempat yang ia kunjungi berikut masyarakat dan budayanya diabadikan oleh Marco Polo.
Berkat perjalanannya itu, maka terbukalah rute dagang antara Eropa ke Asia yang sebelumnya pada masa itu masih dianggap berbahaya dan uncharted, alias belum terpetakan. Berkat Marco Polo pula, kerajaan-kerajaan di Eropa mendapat informasi detil yang sangat berharga mengenai Asia. Salah satu pencapaian Marco Polo adalah ketika dia berhasil diterima dengan baik oleh Kubilai Khan di Cina, bahkan menurut beberapa sumber, dia bahkan dianugerahi sebuah jabatan oleh Khan dalam pemerintahannya.
Selain itu, Marco Polo tercatat pernah melakukan perjalanan hingga ke wilayah India. Perjalanannya itu dituangkan oleh Marco Polo dalam The Travels, kumpulan catatan perjalanannya ke Asia. Dibanding sebuah buku yang memang ditulis dan dipersiapkan dengan baik, The Travels lebih merupakan kompilasi jurnal-jurnal Marco Polo yang (menurut beberapa kritikus) kurang terorganisir dengan baik dan cenderung sangat subyektif sifatnya. Adalah Laurence Bergreen, penulis Amerika yang pernah memenangkan penghargaan, serta penulis beberapa buku best selling, seperti Magellan, Al Capone, Irving Berlin dan Louis Armstrong (dua yang terakhir adalah musisi kenamaan), mencoba menulis sebuah biografi Marco Polo berdasarkan data langsung dari buku The Travels.
Rute Marco Polo
Salah satu kisah Marco Polo yang menarik untuk bangsa Indonesia adalah cerita tentang unicorn atau kuda bertanduk satu yang menurutnya dijumpainya di pulau Sumatra. Tetapi, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa yang ditemukan Marco Polo itu bukanlah unicorn melainkan badak Sumatra.
Beberapa nama tempat di Indonesia yang disebutkan dalam buku perjalanan Marco Polo, antara lain:
- Pulau Jawa Besar (pulau Jawa); diperkirakan sangat luas karena pantai selatannya tidak sempat dikunjungi oleh Marco Polo. Juga diceritakan mengenai ekspedisi penyerangan Kubilai Khan ke Jawa dan kegagalannya.
- Pulau-pulau Sondur dan Condur diperkirakan merupakan pulau-pulau kecil di Laut Cina Selatan yang pernah digunakan sebagai patokan pelayaran.
- Pulau Pentam (pulau Bintan) disebutkan mengenai letak pulau ini dari selat Singapura
- Kota Malaiur (Melayu, atau Palembang) diceritakan pula tentang raja-raja Melayu, diantaranya adalah Paramasura.
- Pulau Jawa Kecil (pulau Sumatra) diperkirakan sebutan untuk Sumatra, karena ciri-ciri komoditas dan hewan (gajah, badak, elang hitam) yang disebutkannya.
- Kerajaan-kerajaan Ferlec (Perlak) dan Basman diceritakan tentang beberapa kerajaan bertetangga dan keberadaan suku Battas (Batak) di pedalaman.
- Kerajaan-kerajaan Samara (Samudra) dan Dagroian disebutkan mengenai pohon kelapa (palem Melayu) dan legenda kanibalisme famili yang meninggal.
- Kerajaan-kerajaan Lambri (Lamuri) dan Fansur (Barus); disebutkan mengenai legenda manusia berbulu dan berekor (orangutan), kapur barus, dan sagu kelapa.
Tiga tahun setelah kembali ke Venesia, saat itu perang berkecamuk antara Venesia dan Genoa. Marco Polo yang saat itu berusia 42 tahun ditunjuk otoritas Venesia sebagai salah satu komandan strategi armada perang. Namun pada 1296, Genoa berhasil menaklukkan Venesia. Dalam perang yang dilatarbelakangi dominasi jalur perdagangan laut itu serdadu Genoa menangkap Marco Polo dan mentransfernya ke salah satu kamp penjara di Genoa. Di dalam penjara, Marco Polo menghabiskan waktu dengan mencatat ulang kisah perjalanan hidupnya selama di daratan Tiongkok. Ia lalu bertemu dengan seorang penulis terkenal di zamannya, yaitu Rustichello of Pisa. Melalui Rustichello-lah ia bertutur dan menyerahkan sebagian catatannya. Rustichello tertarik dengan kisah-kisah perjalanan Marco Polo.
Kemudian ia menulis ulang semua kisah Marco Polo. Ia menerjemahkan deskripsi Marco Polo dalam bahasa Prancis Tua (standar penulisan Itali masa itu). Setelah bekerja selama dua tahun, Rustichello mempublikasikan kisah perjalanan Marco Polo dalam sebuah buku yang diterbitkan tahun 1298. Buku ini kemudian dikenal sebagai Description of the World yang menggemparkan literatur Eropa. Dalam buku ini diuraikan mengenai kejayaan dan kemajuan yang dicapai kerajaan Tiongkok pada masa pemerintahan Kublai Khan. Dijelaskan bahwa kota-kota di daratan Tiongkok sudah demikian maju dan punya arsitektur yang cukup modern di masanya. Beberapa hal yang belun diketahui di dunia barat, diuraikan detail dalam buku tersebut. Kebudayaan dan kebiasaan masyarakat Tiongkok yang maju itu membuat banyak orang Eropa yang menganggap kisah Marco Polo itu hanya bualan. Apalagi setelah mengetahui di Tiongkok sudah digunakan uang kertas, padahal di Eropa masih menggunakan koin logam, perak dan emas.
Walau ditentang dan dianggap berdusta atas informasi tak masuk akal, tulisan dalam Description of the World ternyata mempengaruhi para penjelajah Eropa untuk menguak kebenaran kisah tersebut. Dari sinilah mata Barat terbuka untuk menjelajah ke dunia Timur yang mereka anggap masih barbar dan sangat primitif. Sampai ujung hayatnya di tahun 1324, Marco Polo yang diminta salah satu Pastor untuk mengaku dosa atas pandangannya terhadap timur justru berucap bahwa apa yang dituturkannya dalam buku Description of The World hanyalah sebagian kecil dari pengalamannya di wilayah Timur (Tiongkok dan sekitarnya). Para penjelajah setelah meninggalnya Marco Polo justru membuat laporan bahwa kisah Marco Polo adalah benar. Apa yang kemudian ditemukan orang Eropa di Timur sungguh mengejutkan bahwa peradaban di Timur memang sudah maju sesuai gambaran Marco Polo.
Pada tanggal 8 Januari 1324 Marco polo meninggal dunia di venesia, Italia dan di makamkan di gereja san lorenzo, yang merupakan tempat peristirahatan terakhirnya dan menandai akhir petualangan hidupnya sebagai seorang penjelajah dunia.
Referensi :berbagai sumber
sumber
No comments:
Post a Comment