Sunday 2 June 2013

Biografi Eka Tjipta Widjaja - Pemilik Sinar Mas Group

Eka Tjipta Widjaja, Pemilik Sinar Mas Group
Eka Tjipta Widjaja merupakan seorang pengusaha dan konglomerat Indonesia, Berkat keuletannya dalam menjalankan bisnis perusahaannya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia menurut Majalah Globe Asia edisi bulan desember 2012 dengan kekayaan mencapai 8,7 milyar Dolar Amerika Serikat. Pada tahun 2011, menurut Forbes, ia menduduki peringkat ke-3 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 8 miliar, beliau merupakan pendiri sekaligus pemilik dari Sinar Mas Group, Bisnis utamanya adalah pulp dan kertas, agribisnis, properti dan jasa keuangan. Nama asli Eka Tjipta Widjaja adalah Oei Ek Tjhong, beliau dilahirkan pada tanggal 3 Oktober 1923 di China, Ia terlahir dari keluarga yang amat miskin. Ia pindah ke Indonesia saat umurnya masih sangat muda yaitu umur 9 tahun. Tepatnya pada tahun 1932, Eka Tjipta Widjaya yang saat itu masih dipanggil Oei Ek Tjhong akhirnya pindah ke kota Makassar
"Bersama ibu, saya ke Makassar tahun 1932 pada usia sembilan tahun. Kami berlayar tujuh hari tujuh malam. Lantaran miskin, kami hanya bisa tidur di tempat paling buruk di kapal, di bawah kelas dek. Hendak makan masakan enak, tak mampu. Ada uang lima dollar, tetapi tak bisa dibelanjakan, karena untuk ke Indonesia saja kami masih berutang pada rentenir, 150 dollar"
Tiba di Makassar, Eka kecil segera membantu ayahnya yang sudah lebih dulu tiba dan mempunyai toko kecil. Tujuannya jelas, segera mendapatkan 150 dollar, guna dibayarkan kepada rentenir. Dua tahun kemudian, utang terbayar, toko ayahnya maju. Eka pun minta Sekolah. Tapi Eka menolak duduk di kelas satu. Eka Tjipta Widjaja bukanlah seorang sarjana, doktor, maupun gelar-gelar yang lain yang disandang para mahasiswa ketika mereka berhasil menamatkan studi. Namun beliau hanya lulus dari sebuah sekolah dasar di Makassar. Hal ini dikarenakan kehidupannya yang serba kekurangan. Ia harus merelakan pendidikannya demi untuk membantu orang tua dalam menyelesaikan hutangnya ke rentenir. Tamat SD, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya karena masalah ekonomi. Ia pun mulai jualan.

Ia keliling kota Makassar, Dengan mengendarai sepeda, ia keliling kota Makasar menjajakan door to door permen, biskuit, serta aneka barang dagangan toko ayahnya. Dengan ketekunannya, usahanya mulai menunjukkan hasil. Saat usianya 15 tahun, Eka mencari pemasok kembang gula dan biskuit dengan mengendarai sepedanya. Ia harus melewati hutan-hutan lebat, dengan kondisi jalanan yang belum seperti sekarang ini. Kebanyakan pemasok tidak mempercayainya. Umumnya mereka meminta pembayaran di muka, sebelum barang dapat dibawa pulang oleh Eka. Hanya dua bulan, ia sudah mengail laba Rp. 20, jumlah yang besar masa itu. Harga beras ketika itu masih 3-4 sen per kilogram. Melihat 1 usahanya berkembang, Eka membeli becak untuk memuat barangnya.

Namun ketika usahanya tumbuh subur, datang Jepang menyerbu Indonesia, termasuk ke Makassar, sehingga usahanya hancur total. Ia menganggur total, tak ada barang impor/ekspor yang bisa dijual. Total laba Rp. 2000 yang ia kumpulkan susah payah selama beberapa tahun, habis dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari. Di tengah harapan yang nyaris putus, Eka mengayuh sepeda bututnya dan keliling Makassar. Sampailah ia ke Paotere (pinggiran Makassar, kini salah satu pangkalan perahu terbesar di luar Jawa). Di situ ia melihat betapa ratusan tentara Jepang sedang mengawasi ratusan tawanan pasukan Belanda. Tapi bukan tentara Jepang dan Belanda itu yang menarik Eka, melainkan tumpukan terigu, semen, gula, yang masih dalam keadaan baik. Otak bisnis Eka segera berputar. Secepatnya ia kembali ke rumah dan mengadakan persiapan untuk membuka tenda di dekat lokasi itu. Ia merencanakan menjual makanan dan minuman kepada tentara Jepang yang ada di lapangan kerja itu.

Eka Tjipta Widjaja, Pemilik Sinar Mas Group

Keesokan harinya, masih pukul empat subuh, Eka sudah di Paotere. Ia membawa serta kopi, gula, kaleng bekas minyak tanah yang diisi air, oven kecil berisi arang untuk membuat air 2 panas, cangkir, sendok dan sebagainya. Semula alat itu ia pinjam dari ibunya. Enam ekor ayam ayahnya ikut ia pinjam. Ayam itu dipotong dan dibikin ayam putih gosok garam. Dia juga pinjam satu botol wiskey, satu botol brandy dan satu botol anggur dari teman-temannya. Jam tujuh pagi ia sudah siap jualan. Benar saja, pukul tujuh, 30 orang Jepang dan tawanan Belanda mulai datang bekerja. Tapi sampai pukul sembilan pagi, tidak ada pengunjung. Eka memutuskan mendekati bos pasukan Jepang. Eka mentraktir si Jepang makan minum di tenda. Setelah mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka dan bawang putih, minum dua teguk whisky gratis, si Jepang bilang joto. Setelah itu, semua anak buahnya dan tawanan diperbolehkan makan minum di tenda Eka. Tentu saja ia minta izin mengangkat semua barang yang sudah dibuang.

Segera Eka mengerahkan anak-anak sekampung mengangkat barang-barang itu dan membayar mereka 5 � 10 sen. Semua barang diangkat ke rumah dengan becak. Rumah berikut halaman Eka, dan setengah halaman tetangga penuh terisi segala macam barang. Ia pun bekerja keras memilih apa yang dapat dipakai dan dijual. Terigu misalnya, yang masih baik dipisahkan. Yang sudah keras ditumbuk kembali dan dirawat 3 sampai dapat dipakai lagi. Ia pun belajar bagaimana menjahit karung. Karena waktu itu keadaan perang, maka suplai bahan bangunan dan barang keperluan sangat kurang. Itu sebabnya semen, terigu, arak Cina dan barang lainnya yang ia peroleh dari puing-puing itu menjadi sangat berharga. Ia mulai menjual terigu. Semula hanya Rp. 50 per karung, lalu ia menaikkan menjadi Rp. 60, dan akhirnya Rp. 150. Untuk semen, ia mulai jual Rp. 20 per karung, kemudian Rp. 40.

Kala itu ada kontraktor hendak membeli semennya, untuk membuat kuburan orang kaya. Tentu Eka menolak, sebab menurut dia ngapain jual semen ke kontraktor? Maka Eka pun kemudian menjadi kontraktor pembuat kuburan orang kaya. Ia bayar tukang Rp. 15 per hari ditambah 20 persen saham kosong untuk mengadakan kontrak pembuatan enam kuburan mewah. Ia mulai dengan Rp. 3.500 per kuburan, dan yang terakhir membayar Rp. 6.000. Setelah semen dan besi beton habis, ia berhenti sebagai kontraktor kuburan. Demikianlah Eka, berhenti sebagai kontraktor kuburan, ia berdagang kopra, dan berlayar berhari-hari ke Selayar (Selatan Sulsel) dan ke sentra-sentra kopra lainnya untuk memperoleh kopra murah. Eka mereguk laba besar, tetapi mendadak ia nyaris bangkrut karena Jepang mengeluarkan peraturan bahwa jual beli minyak kelapa dikuasai Mitsubishi yang memberi Rp. 1,80 per kaleng. Padahal di pasaran harga per kaleng Rp. 6. Eka rugi besar. Ia mencari peluang lain. Berdagang gula, lalu teng-teng (makanan khas Makassar dari gula merah dan kacang tanah), wijen, kembang gula. Tapi ketika mulai berkibar, harga gula jatuh, ia rugi besar, modalnya habis lagi, bahkan berutang. Eka harus menjual mobil jip, dua sedan serta menjual perhiasan keluarga termasuk cincin kimpoi untuk menutup utang dagang.

Tapi Eka berusaha lagi. Dari usaha leveransir dan aneka kebutuhan lainnya. Usahanya juga masih jatuh bangun. Misalnya, ketika sudah berkibar tahun 1950-an, ada Permesta, dan barang dagangannya, terutama kopra habis dijarah oknum-oknum Permesta. Modal dia habis lagi. Namun Eka bangkit lagi, dan berdagang lagi. Pada tahun 1980, ia memutuskan untuk melanjutkan usahanya yaitu menjadi seorang entrepreneur seperti masa mudanya dulu. Ia membeli sebidang perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar yang berlokasi di Riau. Tak tanggung-tanggung, beliau juga membeli mesin dan pabrik yang bisa memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit. Bisnis yang dia bangun berkembang sangat pesat dan dia memutuskan untuk menambah bisnisnya. Pada tahun 1981 beliau membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai 1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton teh.

Eka Tjipta Widjaja, Pemilik Sinar Mas Group

Selain berbisnis di bidang kelapa sawit dan teh, Eka Tjipta Widjaja juga mulai merintis bisnis bank. Ia membeli Bank Internasional Indonesia dengan asset mencapai 13 milyar rupiah. Namun setelah beliau kelola, bank tersebut menjadi besar dan memiliki 40 cabang dan cabang pembantu yang dulunya hanya 2 cabang dan asetnya kini mencapai 9,2 trilliun rupiah. Bisnis yang semakin banyak membuat Eka Tjipta Widjaja menjadi semakin sibuk dan kaya. Ia juga mulai merambah ke bisnis kertas. Hal ini dibuktikan dengan dibelinya PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu pulp per tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun. Pemilik Sinarmas Group ini juga membangun ITC Mangga Dua dan Green View apartemen yang berada di Roxy, dan tak ketinggalan pula ia bangun Ambassador di Kuningan.

Eka Tjipta Widjaja mempunyai keluarga yang selalu mendukungnya dalam hal bisnis dan kehidupannya. Beliau menikah dengan seorang wanita bernama Melfie Pirieh Widjaja dan mempunyai 7 orang anak. Anak-anaknya adalah Nanny Widjaja, Lanny Widjaja, Jimmy Widjaja, Fenny Widjaja, Inneke Widjaja, Chenny Widjaja, dan Meilay Widjaja.

Referensi : Berbagai sumber
sumber




Wednesday 29 May 2013

Biografi Rusdi Kirana - Pemilik Maskapai Lion Air

Rusdi Kirana, Lion Air
Maskapai Penerbangan Lion Air, banyak orang Indonesia yang sudah mengenal salah satu maskapai penerbangan yang memiliki moto "We Make People Fly" ini yang berasal dari Indonesia, selain wilayah penerbangannya ada di seluruh Indonesia, salah satu keunggulan lainnya adalah harga tiketnya yang cukup terjangkau dibanding maskapai penerbangan lainnya di Indonesia, salah satu pemilik dari Lion Air adalah Rusdi Kirana bersama saudaranya Kusnan Kirana . Rusdi Kirana yang dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1963. Terlahir dari keluarga pedagang, bapak tiga anak ini memang dididik dengan keras oleh keluarganya. Hal itulah yang menjadi bekalnya untuk membesarkan Lion Air. Rusdi Kirana memulai karir sebagai penjual mesin ketik Amerika `Brother`. Bersama saudara laki-lakinya Kusnan Kirana, awalnya mereka membangun sebuah perusahaan biro perjalanan bersama, lalu kemudian mendirikan maskapai penerbangan dengan modal satu pesawat jet pada Juni 2000. Kirana bersaudara dari awal memiliki impian untuk membangun sebuah usaha penerbangan yang ingin mereka kembangkan hingga sukses.

Tiga bulan kemudian, Rusdi tergoda menjual maskapai itu untuk uang $1 juta (Rp 10 miliar), namun ia mengatakan istrinya mencegahnya. Kedua kakak beradik tersebut mempertimbangkan menjual saham perusahaan untuk lebih dari $1 miliar tahun lalu, tapi membatalkannya karena pasar yang tidak kondusif. Kala itu, banyak orang memperkirakan Lion Air tidak akan bertahan lama. Sebab, pengalaman menjalankan bisnis biro perjalanan dianggap sangat berbeda dengan menjadi operator pesawat sendiri. Selain pekerja keras, Rusdi kirana memang dikenal sebagai orang yang rendah hati. Ia mudah bergaul dengan banyak orang dan selalu tampil sederhana di setiap kesempatan. Rusdi mengatakan bahwa itu semua didapat karena latar belakang pendidikan orangtuanya. Selain itu, Rusdi juga menyebut bahwa bisnis yang digelutinya bisa sukses karena ia selalu berusaha memberikan kepuasan kepada orang lain. Dengan prinsip tersebut, Rusdi Kirana kini dikenal sebagai pelopor penerbangan murah di tanah air. Bahkan, ia pernah dinobatkan sebagai tokoh bisnis paling berpengaruh dari sebuah media ekonomi nasional. Kini, perusahaannya juga telah bersiap mendunia dengan aliansi beberapa maskapai dunia.

Rusdi Kirana, Lion Air

Maraknya dunia penerbangan Indonesia saat ini boleh jadi dipelopori oleh munculnya maskapai penerbangan murah pertama di Indonesia, yaitu Lion Air. Dengan slogannya: "We make people fly" atau "Kita membuat orang-orang terbang", maskapai yang baru beroperasi awal tahun 2000-an tersebut seolah memicu munculnya maskapai low cost lainnya. Lion sebagai maskapai baru segera menjadi bahan perbincangan karena mampu menyedot banyak penumpang meski kehadirannya sempat diragukan sebelumnya. Bahkan kini, maskapai tersebut telah menduduki peringkat kedua sebagai maskapai dengan penumpang paling banyak di tanah air.

Lion Air adalah sebuah perusahaan penerbangan yang keberadaannya sangat mempengaruhi perkembangan transportasi udara di Indonesia. Dengan kegigihan Rusdi Kirana bersama dengan kakaknya,perusahaan ini bisa menjadi sebesar sekarang. Terlihat dari jumlah pelanggan yang banyak mengantri untuk mendapatkan tiket pesawat terbang mereka. Lion Air merupakan maskapai yang pertama di Indonesia menggunakan pesawat jenis Boeing 737-900ER dalam jumlah besar.

Rusdi Kirana kemudian kembali menggebrak dunia penerbangan dunia. Setelah membeli Boeing, Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana dan Presiden serta CEO Airbus Fabrice Bregier menandatangani surat pembelian Lion Air kepada 234 pesawat Airbus jenis A320 di Istana Elysee di Paris, Prancis, Senin (18/3). Lion Air resmi beli 234 pesawat baru jenis Airbus A320 yang terdiri 109 pesawat A320neo, 65 A321neo, & 60 A320ceo. Dalam mereka akan mengeluarkan dana sebesar USD 24 miliar (Rp 233 triliun). Padahal, Tahun 2011 lalu, Lion Air telah mengumumkan pembelian 201 pesawat Boeing yang nilainya USD 22 miliar (Rp 214 triliun).

Kekayaan yang dimiliki oleh Rusdi Kirana membawa dirinya berhasil menyandang predikat orang terkaya nomor tiga puluh tiga dari empat puluh orang terkaya di Indonesia tahun 2012. Semua ini karena usahanya yang sangat sukses dengan tingginya jumlah konsumen yang sangat percaya pada Lion Air. Kekayaan yang Kusnan dan Rusdi Kirana miliki berkisar antara US$ 900 juta per 2012, dan tentu saja semua itu tidak didapatkan dengan mudah. Semua kerja keras yang ia dan sang kakak lakukan membuahkan hasil yang memuaskan sehingga Lion Air mampu menjadi salah satu maskapai yang paling diminati oleh banyak orang untuk melakukan perjalanan; baik dalam maupun luar negeri saat ini.

Rusdi Kirana, Lion Air

Dengan berbagai kenyamanan dan keamanan yang ditawarkan oleh Kirana Bersaudara dan perusahaannya, tak pelak berhasil membuat mereka dan perusahaannya semakin sukses sampai sekarang. Hal ini juga didukung oleh kualitas para pegawai yang ikut mendukung keberhasilan Lion Air, dengan performa mereka yang ramah dan terampil. Rusdi Kirana memiliki seorang istri dan dikarunia tiga orang anak. Saat ini usianya 47 tahun dan masih terus berkarya untuk menjadikan perusahaan Lion Air menjadi perusahaan penerbangan paling sukses di Indonesia. Perusahaan penerbangan dengan segala kenyamanan yang ditawarkan untuk para penumpangnya.

Referensi : Berbagai sumber

sumber

Monday 27 May 2013

Biografi Peter Firmansyah - Pemilik Brand Petersaysdenim

Peter Firmansyah, Petersaysdenim
Jika anda termasuk salah satu pecinta produk jeans atau Denim anda pasti mengenal salah satu produk bernama PeterSaysDenim, dan anda pasti mengira salah satu brand terkenal ini berasal dari luar negeri, dugaan anda salah, produk ini merupakan asli buatan Indonesia yang diciptakan oleh Peter Firmansyah seorang anak muda yang berasal dari Indonesia yang menciptakan dan memproduksi jeans, baju, serta perlengkapan fashion lainnya yang telah dikenal diluar negeri dan bersanding dengan merk-merk lainnya seperti Ripcurl, Volcom, Machbeth, dll. Produk PSD (Peter says denim) buatan Peter Firmansyah juga banyak digunakan oleh band-band dari dalam dan luar negeri karena kualitasnya. Kesuksesan yang diraih oleh Peter Firmansyah tidak serta merta dicapai dalam waktu yang cepat melainkan membutuhkan waktu yang lama, Peter Firmansyah merupakan Anak muda kelahiran Kota Sumedang, pada tanggal 4 Februari 1984. Peter Firmansyah terlahir dari keluarga yang sederhana. Peter kecil akrab dengan kemiskinan. Sewaktu masih kanak-kanak, perusahaan tempat ayahnya bekerja bangkrut sehingga ayahnya harus bekerja serabutan.

Peter Firmansyah pun mengalami masa suram. Orangtuanya harus berutang untuk membeli makanan. Pernah mereka tak mampu membeli beras sehingga keluarga Peter hanya bergantung pada belas kasihan kerabatnya. �Waktu itu kondisi ekonomi keluarga sangat sulit. Saya masih duduk di bangku SMP Al Ma�soem, Kabupaten Bandung,� kata Peter. Sewaktu masih SMA, Peter terbiasa pergi ke kawasan perdagangan pakaian di Cibadak, yang oleh warga Bandung di pelesetkan sebagai Cimol alias Cibadak Mall, Bandung. Di kawasan itu Peter Firmansyah berupaya mendapatkan produk bermerek, tetapi murah. Cimol saat ini sudah tidak ada lagi. Dulu terkenal sebagai tempat menjajakan busana yang dijual dalam tumpukan. Sewaktu masih sekolah di SMA Negeri 1 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Peter juga sempat belajar menyablon. Ia berprinsip, siapa pun yang tahu cara membuat pakaian bisa dijadikan guru. Selain itu, Peter juga banyak bertanya cara mengirim produk ke luar negeri. Proses ekspor dipelajari sendiri dengan bertanya ke agen-agen pengiriman paket. Selepas SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Widyatama, Bandung. Namun, biaya masuk perguruan tinggi dirasakan sangat berat, hingga Rp 5 juta.

Uang itu pemberian kakeknya sebelum wafat. Tetapi, tak sampai sebulan Peter Firmansyah memutuskan keluar karena kekurangan biaya. Ia berselisih dengan orangtuanya perselisihan yang sempat disesali Peter karena sudah menghabiskan biaya besar. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas, Peter Firmasnyah kemudian mulai berkerja di pabrik yang membuat produk Rusty, Volcom dan globe. Dari situlah Peter Firmansyah mulai belajar tentang pemilihan produk, pembuatan, hingga pemasaran produk. Pada tahun 2005, Peter Firmansyah kemudian nekat membuat produk jeans dengan nama Defense berbekal pengalaman yang ia dapat dari pabrik pembuatan produk produk terkenal namun singkat cerita produk buatannya gagal dipasaran.

Peter Firmansyah juga seorang pemain band, dan dari band-nya "Peter says sorry" itulah kemudian Peter punya banyak kenalan musisi dan tahu bagaimana kebutuhan musisi terutama band-band rock untuk tampil di sebuah stage. Dan memang pengalaman adalah guru yang terbaik. Pekerjaan yang dimulai dari bawah akan lebih banyak memberi ilmu, dan membuat kita bergerak terus ke atas daripada mereka yang kemudian sudah start dari atas. Yang ada justru kebanyakan mereka collapse dan jatuh ke bawah. Alasannya jelas, mereka tidak tahu apa yang dibutuhkan di bawah, karena sebenarnya pusat dari sebuah produksi adalah bagaimana kinerja mereka yang di bawah. Pada tahun 2007, Peter juga mengerjakan pesanan jins senilai Rp 30 juta, tetapi pemesan menolak membayar dengan alasan jins itu tak sesuai keinginannya.

Pengalaman pahit juga pernah dialami Peter. Pada tahun 2008, misalnya, ia pernah ditipu temannya sendiri yang menyanggupi mengerjakan pesanan senilai Rp 14 juta. Pesanannya tak dikerjakan, sementara uang muka Rp 7 juta dibawa kabur. Bermodal tabungannya sebanyak Rp 5 juta, ia mulai memproduksi celana jins sendiri. Pertama-tama, Peter membuat lima potong jins. Ternyata, produk perdananya ini laris. Pesanan berdatangan dan ia menambah produksi hingga 20 potong lebih. Selama enam bulan pertama, ia benar-benar membanting tulang. Mulai belanja bahan, mengukur, mengawasi tukang jahit, hingga mengantarkan pesanan jins ke konsumen ia kerjakan sendiri.

Akan tetapi, jins yang diberi merek Peter Says Denim (PSD) itu tak selamanya laku. Sebab, sejak awal, ia membanderol jins dengan harga tinggi. Karena itu, ia kerap menerima cemoohan dan penolakan konsumen. Peter Firmansyah lantas memasang strategi dengan fokus mempromosikan jins buatannya ke anak-anak band. Ia melakukan pendekatan khusus supaya anak band yang jam terbang sudah banyak mau memakai jinsnya sebagai promosi. Tak hanya band lokal, Peter juga mendekati band-band luar negeri. Peter lalu membuat website khusus untuk menjajakan produk Peter Says Denim. Untuk memperkuat bisnis online ini, ia menggelontorkan lagi duit Rp 5 juta. Ternyata pilihan itu tepat. Lewat situs online-nya, Peter Say Denim dikenal di Amerika, Kanada, Australia, Singapura, dan Malaysia. Hasilnya, kini saban bulan, Peter memproduksi 500 hingga 1.000 potong jins.

Peter Firmansyah, Petersaysdenim

Meski bisnis distro di Bandung menjamur hingga 400 gerai lebih, jins Peter Says Denim tetap unggul lantaran berani tampil beda. Peter Firmansyah mengaku, jins buatannya sebenarnya tak beda jauh dengan jins lokal lain. Tapi, dia berhasil mengubah citra produk lokal yang tak bisa bersaing dengan kualitas nomor satu layaknya jins branded. Tak butuh waktu relatif lama, usahanya dalam berbisnis jeans mampu dicapai Peter hanya dalam waktu 1,5 tahun sejak ia membuka usahanya pada November 2008. Kini, jins, kaus, dan topi yang menggunakan merek Petersaysdenim, bahkan dikenakan para personel kelompok musik di luar negeri. Sejumlah kelompok musik itu seperti Of Mice Man, We Shot The Moon, dan Before Their Eyes, dari Amerika Serikat, I am Committing A Sin, dan Silverstein dari Kanada, serta Not Called Jinx dari Jerman sudah mengenal produksi Peter. Para personel kelompok musik itu bertubi-tubi menyampaikan pujiannya dalam situs Petersaysdenim. Pada situs-situs internet kelompok musik itu, label Petersaysdenim juga tercantum sebagai sponsor. Petersaysdenim pun bersanding dengan merek-merek kelas dunia yang menjadi sponsor, seperti Gibson, Fender, Peavey, dan Macbeth.

Peter Firmansyah, Petersaysdenim

Saat ini Peterb Firmansyah telah berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya tersebut. Dia telah menjadi seorang pengusaha muda dengan omset ratusan juta perbulan dan tengah merencanakan untuk membuka sebuah kantor perwakilan PSD lagi di Amerika Serikat. Selain itu, Peter telah mengembangkan usahanya ke bidang lain seperti studio tato dan label rekaman. Dia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini dia masih memiliki mimpi-mimpi yang ingin untuk dia raih.
Menghayal itu adalah sebagian dari doa. Karena mengejar mimpi dapat menjadi sebuah motivasi hidup - Peter Firmansyah.

Referensi : Berbagai sumber

sumber

Monday 13 May 2013

Profil Lengkap Daniel Sturridge


Profil Lengkap Daniel Sturridge


Nama lengkap: Daniel Andre Sturridge
Tanggal lahir: 1 September 1989 (umur 23)
Tempat lahir: Birmingham, Inggris
Tinggi: 188 m
Posisi: Penyerang
Nomor punggung: 15
Klub: Liverpool FC

Profil Lengkap Daniel Sturridge - Daniel Sturridge ialah seorang pemain sepakbola profesional yang memperkuat klub Liverpool FC. Sturridge lahir di Birmingham, Inggris, pada September 1989.

Keluarga Sturridge juga berasal dari dunia sepakbola seperti Simon Sturridge dan Dean Sturridge. Dia mengawali karir juniornya di Aston Villa selama empat tahun. Lantas bergabung dengan Coventry City pada 2002 dan hengkang ke City setahun sesudahnya.

Di City, dia kalah bersaing dengan pemain-pemain lain yang membuatnya tersingkir ke Chelsea. Ternyata nasib sama juga menimpa Sturridge di The Blues dengan hanya mencetak 24 gol dari 96 kali bermain.

Liverpool yang mengetahui bakat Sturridge kemudian merekrutnya pada jendela transfer Januari lalu. Bersama The Reds, dia menjelma menjadi striker berbahaya dengan gelontoran 11 gol dari 15 kali tampil.

Karier junior
1998�2002: Aston Villa
2002�2003: Coventry City
2003�2006: Manchester City

Karier senior
2006�2009: Manchester City, Penampilan (32), Gol (6)
2009�2013: Chelsea, Penampilan (96, Gol (24)
2011: Bolton Wanderers (pinjaman), Penampilan (12), Gol (8)
2013�????: Liverpool, Penampilan (15), Gol (11)

Karir internasional
2004�2005: Inggris U16, Penampilan (5), Gol (6)
2005�2006: Inggris U17, Penampilan (9), Gol (7)
2007: Inggris U18, Penampilan (1), Gol (2)
2008: Inggris U19, Penampilan (3), Gol  (1)
2009: Inggris U20, Penampilan ( 1), Gol (1)
2009�2011: Inggris U21, Penampilan (15), (Gol (4)
2011�????: Inggris, Penampilan (3), Gol (0)
2012: Britania Raya, Penampilan (5), Gol (2)

Prestasi

Chelsea
Premier League (1): 2009�10
FA Cup (2): 2009�10, 2011�12
FA Community Shield (1): 2009
UEFA Champions League (1): 2011�12

Individu
Manchester City Young Player of the Year (1): 2008�09

sumber

Tuesday 7 May 2013

Profil Mattia Destro


Profil Mattia Destro



Nama Lengkap: Mattia Destro
Tanggal lahir: 20 Maret 1991 (umur 22)
Tempat lahir: Ascoli Piceno, Italia
Tinggi: 183 cm
Posisi: Striker
Nomor punggung: 22
Klub: AS Roma

Profil Mattia Destro - Mattia Destro adalah seorang pemain sepakbola profesional yang menghuni klub AS Roma. Destro lahir pada 20 Maret 1991 di Ascoli Piceno, Italia. Berposisi sebagai penyerang, dia sudah bermain sebanyak 20 kali bersama Roma dan menyumbangkan sembilan gol.

Karier junior
2005: Ascoli
2005�2010: Inter Milan

Karier senior
2010�2011: Genoa (pinjaman), Penampilan (16), Gol (2)
2011�2012: Siena (pinjaman), Penampilan (30), Gol (12)
2012-????: AS Roma, Penampilan (20), Gol (9)

Karir internasional
2006�2007: Italia U16, Penampilan (12), Gol (5)
2007�2008: Italia U17, Penampilan (9), Gol (5)
2009: Italy U18, Penampilan (1), Gol (1)
2008�2010: Italia U19, Penampilan (14), Gol (16)
2010: Italia U21, Penampilan (13), Gol (5)
2012: Italia, Penampilan (4), Gol (1)
sumber


Sunday 5 May 2013

Profil Lengkap Rafael

Profil Lengkap Rafael



Nama lengkap: Rafael Pereira da Silva
Tanggal lahir: 9 Juli 1990 (umur 22)
Tempat lahir: Petr�polis, Rio de Janeiro, Brasil
Tinggi: 172 cm
Posisi: Bek
Nomor punggung: 2
Klub: Manchester United

Profil Lengkap Rafael - Rafael Pereira da Silva adalah seorang pemain sepakbola yang lahir pada 9 Juli 1990 di Petr�polis, Rio de Janeiro, Brasil, 9 Juli 1990. Berposisi asli sebagai bek kanan, saat ini dia memperkuat klub Liga Inggris, Manchester United. Dia adalah saudara kembar dari Fabio yang saat ini berada di klub Queen Park Rangers.

Karier junior
2005�2008: Fluminense

Karier senior
2008�????: Manchester United, Penampilan (127), Gol (4)

Karir internaisonal
2007: Brasil U-17, Penampilan (12), Gol (0)
2012: Brasil U-23, Penampilan (7), Gol (1)
2012�????: Brasil, Penampilan (2), Gol (0)

Prestasi

Manchester United
Premier League (3): 2008�09, 2010�11, 2012�13
Football League Cup (1): 2009�10
FA Community Shield (2): 2008, 2011
FIFA Club World Cup (1): 2008

Brasil
South American Under-17 Football Championship (1): 2007
Olympic Silver Medal (1): 2012
sumber

Wednesday 1 May 2013

Biodata Lengkap Marco Reus


Biodata Lengkap Marco Reus



Nama lengkap: Marco Reus
Tanggal lahir: 31 Mei 1989 (umur 23)
Tempat lahir: Dortmund, Jerman Barat
Tinggi: 180 cm 
Posisi: Gelandang Serang
Nomor punggung: 11
Klub: Borussia Dortmund

Marco Reus ialah seorang pemain sepakbola yang kahir pada 31 Mei 1989 di Dortmund, Jerman. Dia berposisi sebagai serang di klub sepakbola Borussia Dortmund. Selain itu dia juga masuk dalam skuad timnas Jerman di Piala 2014 Brasil.

Reus mengawali karir sepakbolanya di klub Post SV Dortmund, Borussia Dortmund dan Rot Weiss Ahlen dan mulai bermain di karir senior bersama Dortmund pada musim 2012. Sebelum hijrah ke Dortmund, dia bermain di klub Borussia Mochengladbach.

Karier junior
1994�1996: Post SV Dortmund
1996�2006: Borussia Dortmund
2006�2008: Rot Weiss Ahlen

Karier senior
2006�2008: Rot Weiss Ahlen II, Penampilan (6), Gol (3)
2007�2009: Rot Weiss Ahlen, Penampilan (43), Gol (5)
2009�2012: Borussia M�nchengladbach, Penampilan (109), Gol (42)
2012�????: Borussia Dortmund, Penampilan (43), Gol (17)

Karir internasional
2009�2011: Jerman U-21, Penampilan (2), Gol (0)
2011�????: Jerman, Penampilan (15), Gol (7)

Predtasi

Individu
Footballer of the Year in Germany: 2012
sumber